PALEMBANG, PE – Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Sumatera Selatan untuk mengoptimalkan Unit Donor Darah PMI Sumsel, yang baru saja ia resmikan. Membangun aktivitas dinilai jauh lebih berat daripada membangun infrastruktur.
“Kita manfaatkan gedung yang sudah ada ini untuk layanan Unit Donor Darah. Sebelumnya belum ada di Sumatera Selatan. Tadinya hanya ada di Kota Palembang saja,” ujarnya seusai meresmikan Unit Donor darah PMI Sumsel, Rabu (30/9).
Ia berharap dengan adanya UDD, darah dapat termanfaatkan dengan baik dan terdistribusi ke masyarakat yang membutuhkan.
“Satu hal yang paling penting, tidak ada transaksional di sini. Ini yang kita hindari,” ucap orang nomor satu di Sumsel ini.
Ia mendapat cerita di lapangan bahwa ada warga, yang meninggal karena tidak mendapatkan pendonor. Lalu, ada pula warga yang ingin mendonor, tapi tidak tahu golongan darahnya.
“Oleh karena itu saya tugaskan PMI, untuk memberikan kepada semua warga kartu golongan darah. Sehingga ketika dia mau mendonor di manapun, di Sumsel maupun luar provinsi, dia sudah ada kartu. Jadi tidak harus double process,” tuturnya.
UDD di PMI Sumsel, ia melanjutkan, menerima donor darah dan menyalurkannya kepada yang membutuhkan. Ini akan sangat membantu rumah sakit penyangga yang berada di daerah tetangga Kota Palembang, seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Banyuasin, Prabumulih, dan Kayu Agung.
“Saya minta Ibu Wawako Palembang, yang kebetulan Ketua PMI Kota, untuk mensinergikan ini. Kita harus berantas transaksi darah. Yang ada transfusi darah, bukan transaksi darah,” tukasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, stok darah di Sumsel mencukupi. Hanya saja selama ini alat simpan darah yang tidak diaktifkan.
“Bahkan ada yang rusak dan belum terpakai. Inilah yang harus kita aktivasi,” ujarnya.
Sementara Ketua PMI Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru mengatakan, program utama PMI Sumsel adalah mengaktifkan kembali UDD yang sudah lama berdiri, namun belum berjalan dengan lancar.
“Hari ini gedung UDD diresmikan oleh Gubernur Sumsel bersamaan dengan pengoperasian gerai UGD Sumsel, bertempat di Balai Pengobatan Korpri Sumsel. Semoga jumlah pendonor akan bertambah dengan adanya UDD ini,” ujarnya.
Ke depan, ia melanjutkan, PMI Sumsel akan bekerja sama dan memperkenalkan serta sosialisasi bersama kader posyandu, sekaligus menggelar donor darah di setiap posyandu.
“Kami juga melakukan jemput bola dengan mengoperasikan unit donor darah keliling khusus buat para pendonor yang tidak sempat datang ke UDD,” tuturnya.
Wakil Walikota Palembang yang juga menjabat Ketua PMI Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan, kebutuhan darah di Kota Palembang saat ini sebanyak 5000 kantong perbulan.
“Maka dari itu saya berharap bantuan dari banyak pihak, untuk memenuhi kebutuhan darah tersebut. Apalagi di tengah pandemi seperti ini. Tentu banyak masyarakat yang membutuhkan darah,” ujarnya.
Ia mengimbau warga Palembang untuk tidak khawatir dalam mendonorkan darahnya. PMI memiliki standar protokol kesehatan yang mumpuni.
“Sebelum melaksanakan donor darah, pendonor telah menjalani tes kesehatan. Itu sedemikan detil. Darah itu diperiksa, pendonornya bagus, lalu diambil darahnya. Nanti ada proses lanjutan. Supaya darah ini benar-benar aman dan tidak menimbulkan penyakit, serta sehat untuk didonorkan kepada yang membutuhkan,” tuturnya. CIT
Copyright © 2024 Forum Kader Posyandu Indonesia Made with by HafizHDev